Suporter adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam sepakbola. Kehadiran ribuan suporter bisa saja memacu semangat pemain dari klub yang di dukungnya, namun tak jarang kehadiran mereka justru membuat beban bagi para pemain. Memang, jika dilihat kehadiran mereka dalam jumlah besar lebih banyak menambah semangat daripada beban bagi pemain. Itulah yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
Yap, ialah 2 event besar dalam 2 tahun terakhir yang membuat animo masyarakat Indonesia terhadap sepakbola meningkat yakni Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011. Penampilan memukau 2 Timnas Indonesia ( Senior di AFF dan U-23 di Sea Games ) memang patut diacungi jempol. Timnas Senior yang berlaga di piala AFF lah yang memulai demam sepakbola di negeri ini. Keberhasilannya lolos ke Final meskipun gagal menjadi juara setelah takluk dari Malaysia, memang mampu menghipnotis seluruh pecinta sepakbola di Indonesia ini. Namun, euforia itu tak berlangsung lama, tatkala tanpa alasan yang jelas PSSI mencoret pelatih yang membangkitkan semangat sepakbola di negeri ini, Alfred Riedl dan menggantinya dengan pelatih yang tergolong baru di Indonesia, Wim Rijbergeen. Ya, meskipun Wim mampu membawa Indonesia lolos hingga putaran ketiga kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia, namun penampilan Timnas di bawah kepemimpinannya sangat jauh dari harapan. 5 laga telah dilalui dengan keseluruhannya berakhir untuk kekalahan timnas Indonesia. Semenjak saat itu, tampak animo masyarakat terhadap timnas senior sangatlah menurun drastis. Puncaknya terjadi ketika laga terakhir kandang Timnas Senior ketika menjamu Iran di SUGBK, 2 hari yang lalu. Stadion Gelora Bung Karno yang biasanya terisi full saat itu hanya terisi sekitar 10-30% saja.... !! Sontak, hal itu menjadi pukulan telak bagi para pemain timnas senior yang merasa 'terbuang'.
Kondisi SUGBK kala timnas menjamu IRAN
Nah, setelah euforia timnas senior di AFF mereda, kini euforia masyarakat kembali meningkat tatkala Timnas U-23 yang berlaga di ajang Sea Games 2011 di Jakarta dan Palembang, menunjukkan penampilan yang luar biasa. 3 Pertandingan pertama berhasil mereka kalahkan, Kamboja, Singapura, dan Thailand mereka cukur. Hingga akhirnya pada pertandingan keempat ketika melawan musuh bebuyutan Malaysia, timnas Indonesia dipaksa menyerah 0-1 di depan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Memang, timnas kita sudah dipastikan lolos ke semifinal, namun dengan kekalahan ini dipastikan pula, kita akan menghadapi lawan berat, Vietnam di babak semifinal.
Namun yang menjadi perhatian saya disini bukanlah lawan yang akan dihadapi timnas di Semifinal, melainkan kekalahan timnas Indonesia dari Malaysia. Memang kita selaku suporter layak dan sangat pantas kecewa, namun bukan berarti kita menjadi gelap mata dengan apa yang sudah Timnas U23 berikan. Toh, bisa kita lihat bahwasanya pada pertandingan tadi malam, pelatih timnas Rachmat Darmawan, hanya menurunkan tim lapis keduanya. Meskipun begitu, ketika saya membuka Facebook, isinya hampir semua mengatakan kekecewaannya terhadap timnas Indonesia. Sekali lagi memang itu sangat wajar, namun ternyata ada beberapa status yang mengatakan dengan jelas mencaci maki Timnas Indonesia, salah satunya adalah ini
Nah, setelah euforia timnas senior di AFF mereda, kini euforia masyarakat kembali meningkat tatkala Timnas U-23 yang berlaga di ajang Sea Games 2011 di Jakarta dan Palembang, menunjukkan penampilan yang luar biasa. 3 Pertandingan pertama berhasil mereka kalahkan, Kamboja, Singapura, dan Thailand mereka cukur. Hingga akhirnya pada pertandingan keempat ketika melawan musuh bebuyutan Malaysia, timnas Indonesia dipaksa menyerah 0-1 di depan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Memang, timnas kita sudah dipastikan lolos ke semifinal, namun dengan kekalahan ini dipastikan pula, kita akan menghadapi lawan berat, Vietnam di babak semifinal.
Namun yang menjadi perhatian saya disini bukanlah lawan yang akan dihadapi timnas di Semifinal, melainkan kekalahan timnas Indonesia dari Malaysia. Memang kita selaku suporter layak dan sangat pantas kecewa, namun bukan berarti kita menjadi gelap mata dengan apa yang sudah Timnas U23 berikan. Toh, bisa kita lihat bahwasanya pada pertandingan tadi malam, pelatih timnas Rachmat Darmawan, hanya menurunkan tim lapis keduanya. Meskipun begitu, ketika saya membuka Facebook, isinya hampir semua mengatakan kekecewaannya terhadap timnas Indonesia. Sekali lagi memang itu sangat wajar, namun ternyata ada beberapa status yang mengatakan dengan jelas mencaci maki Timnas Indonesia, salah satunya adalah ini
Saya yakin pasti di luar sana juga banyak status-status dan pendapat suporter yang merendahkan mental para pemain timnas kita.
Lalu pertanyaannya, Mengapa kita belum juga berubah, Mengapa hanya dengan sebuah kekalahan kita dibenci ?? dan Mengapa kita hanya dipuji sewaktu kita berjaya ??
Jawabannya hanya ada pada diri kita masing-masing selaku suporter
Jadi, marilah suporter Indonesia, kita hargai perjuangan Timnas, jangan hanya waktu menang saja, dan mari kita mulai tinggalkan slogan, " Menang Dipuji, Kalah Dicaci " dan kita beri semangat terus kepada semuanya, agar Timnas kita berjaya, di ASEAN lewat SEA Games, maupun di ASIA.