Sabtu, 26 November 2011

"INDONESIA"

                                                               


                                                  
Suporter adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam sepakbola. Kehadiran ribuan suporter bisa saja memacu semangat pemain dari klub yang di dukungnya, namun tak jarang kehadiran mereka justru membuat beban bagi para pemain. Memang, jika dilihat kehadiran mereka dalam jumlah besar lebih banyak menambah semangat daripada beban bagi pemain. Itulah yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
SEA Games

Yap, ialah 2 event besar dalam 2 tahun terakhir yang membuat animo masyarakat Indonesia terhadap sepakbola meningkat yakni Piala AFF 2010 dan
Sea Games 2011. Penampilan memukau 2 Timnas Indonesia ( Senior di AFF dan U-23 di Sea Games ) memang patut diacungi jempol. Timnas Senior yang berlaga di piala AFF lah yang memulai demam sepakbola di negeri ini. Keberhasilannya lolos ke Final meskipun gagal menjadi juara setelah takluk dari Malaysia, memang mampu menghipnotis seluruh pecinta sepakbola di Indonesia ini. Namun, euforia itu tak berlangsung lama, tatkala tanpa alasan yang jelas PSSI mencoret pelatih yang membangkitkan semangat sepakbola di negeri ini, Alfred Riedl dan menggantinya dengan pelatih yang tergolong baru di Indonesia, Wim Rijbergeen. Ya, meskipun Wim mampu membawa Indonesia lolos hingga putaran ketiga kualifikasi Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia, namun penampilan Timnas di bawah kepemimpinannya sangat jauh dari harapan. 5 laga telah dilalui dengan keseluruhannya berakhir untuk kekalahan timnas Indonesia. Semenjak saat itu, tampak animo masyarakat terhadap timnas senior sangatlah menurun drastis. Puncaknya terjadi ketika laga terakhir kandang Timnas Senior ketika menjamu Iran di SUGBK, 2 hari yang lalu. Stadion Gelora Bung Karno yang biasanya terisi full saat itu hanya terisi sekitar 10-30% saja.... !! Sontak, hal itu menjadi pukulan telak bagi para pemain timnas senior yang merasa 'terbuang'.
SEA Games
Kondisi SUGBK kala timnas menjamu IRAN

Nah, setelah euforia timnas senior di AFF mereda, kini euforia masyarakat kembali meningkat tatkala Timnas U-23 yang berlaga di ajang
Sea Games 2011 di Jakarta dan Palembang, menunjukkan penampilan yang luar biasa. 3 Pertandingan pertama berhasil mereka kalahkan, Kamboja, Singapura, dan Thailand mereka cukur. Hingga akhirnya pada pertandingan keempat ketika melawan musuh bebuyutan Malaysia, timnas Indonesia dipaksa menyerah 0-1 di depan puluhan ribu pendukungnya di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Memang, timnas kita sudah dipastikan lolos ke semifinal, namun dengan kekalahan ini dipastikan pula, kita akan menghadapi lawan berat, Vietnam di babak semifinal.

Namun yang menjadi perhatian saya disini bukanlah lawan yang akan dihadapi timnas di Semifinal, melainkan kekalahan timnas Indonesia dari Malaysia. Memang kita selaku suporter layak dan sangat pantas kecewa, namun bukan berarti kita menjadi gelap mata dengan apa yang sudah Timnas U23 berikan. Toh, bisa kita lihat bahwasanya pada pertandingan tadi malam, pelatih timnas Rachmat Darmawan, hanya menurunkan tim lapis keduanya. Meskipun begitu, ketika saya membuka Facebook, isinya hampir semua mengatakan kekecewaannya terhadap timnas Indonesia. Sekali lagi memang itu sangat wajar, namun ternyata ada beberapa status yang mengatakan dengan jelas mencaci maki Timnas Indonesia, salah satunya adalah ini



Saya yakin pasti di luar sana juga banyak status-status dan pendapat suporter yang merendahkan mental para pemain timnas kita.

Lalu pertanyaannya, Mengapa kita belum juga berubah, Mengapa hanya dengan sebuah kekalahan kita dibenci ?? dan Mengapa kita hanya dipuji sewaktu kita berjaya ??

Jawabannya hanya ada pada diri kita masing-masing selaku suporter
Jadi, marilah suporter Indonesia, kita hargai perjuangan Timnas, jangan hanya waktu menang saja, dan mari kita mulai tinggalkan slogan, " Menang Dipuji, Kalah Dicaci " dan kita beri semangat terus kepada semuanya, agar Timnas kita berjaya, di ASEAN lewat
SEA Games, maupun di ASIA.

Minggu, 20 November 2011

Rakyat Indonesia

Rakyat Indonesia itu sebetulnya serakah,kalau tidak percaya saya mempunyai buktinya antara lain adalah sifat mereka atau kita yang serakah,inilah penjelasannya.

MUSIM PENGHUJAN
Pada musim ini penduduk Indonesia mungkin hatinya sedang dakdikduk mencemaskan apa yang akan terjadi bila musim penghujan datang,tentu kalian tahu apa yang akan terjadi bila musim ini datang,yap anada benar sekali.Masyarakat berbondong-bondong untuk mengungsi terlebih dahulu.Terutama orang-orang yang menghuni komplek bantaran kali.Saat banjir datang mereka berbondong-bondong untuk demonstrasi pada pemerintah untuk segera membenahi lingkungan di komplek perumahan bantaran kali.Pemerintah sudah membuat peraturan tentang larangan bertempat tinggal di bantaran kali.Tetapi masih juga yang masih bertahan,malahan bertambah dan terjadilah demo lagi tentang banjir.Lalu pemerintah membuat UU tentang larangan membuang sampah di sungai,tetapi masih ada saja penduduk komplek ini yang membuang sampah rumah tangganya kek kali,dengan tragisnya hal itu di kerjakan dengan sengaja dan bersender pada alasan tidak ada lagi tempat sampah.Inilah yang menyebabkan banjir pada umumnya,dan penduduk mengharapkan segera datang musim kekarau supaya tidak terjadi lagi banjir.

MUSIM KEMARAU
Pada musim ini kekeringanlah yang melanda bumi pertiwi kita.Banyak daerah yang merasakan kekeringan akut beberapa waktu lalu.Ini semua di sebabkan karena banyaknya penebangan liar dan tanpa melakukan penanaman kembali,padahal penanaman kembali atau reboisasi bermanfaat untuk para si penebang dikemudian hari.Di sini masayarakat republik ini mengharapkan supaya cepat-cepat datang musim penghujan supaya tidak ada lagi kekeringan di bumi pertiwi.ari 2 hal itu saja sudah terbukti bahawa rakyat Indonesia masih bermental bangsa terjajah menurut guru saya.Mau yang lain? Oke
 
DEMONSTRASI
Masyarakat republik ini bila tidak senang hatinya kepada keputusan pemerintah,pasti akan berdemo.Mereka tidak memikirkan kalu pemerintah juga manusia,jadi bersabarlah nanti juga diperbaiki.Tetapi ada juga pemerintah yang menginginkan jantung bila di kasih usus.Si pendemo tidak memikirkan lagi bahwa pemerintah adalah manusia yang tidak bisa mengurus republik ini dengan sekaligus walaupun banyak mempunyai kaki tangan.
Apa mau lagi,kalu mau lagi tunggu di lain kesempatan,oke!!!


Demo besaran besaran turunkan nurdin di seluruh Indonesia